BENTENG KACA
BENTENG KACA
(dari antologi puisi: Menapak Jejak ke Ujung Jalan)
Sungguh, semua telah kutata sedemikian rupa
Hingga aku menilainya sempurna
Tanpa cela
Indah, kokoh, berwibawa
Tembok itu kubangga-banggakan
Hilang percaya,
Kukira pondasi itu terbuat dari batu
Kusangka balok itu adalah kumpulan bata
Hilang percaya,
Nyata ia batu kapur yang tak punya daya
Jelas ia susunan gabus yang tak punya kuasa
Menahan hempasan gelombang bercampur fatamorgana
Menantang hembusan kata-kata yang memelintir getir
Hilang percaya,
Ternyata tak lebih kuat dari benteng kaca
yang dulu kuanggap beda
namun ternyata sama saja