Belenggu: Cara Armijn Pane Mendobrak "Pakem"
Pengarang : Armijn Pane (18 Agustus 1908 - 6 Februari 1970)
Penerbit : Dian Rakyat
Tahun : 1940; Cetakan Xlll, 1988
Ringkasan:
Dokter Sukartono (Tono) adalah seorang dokter yang bijaksana. Ia tak pernah meminta bayaran apabila pasiennya adalah orang tidak mampu, hingga ia dikenal sebagai dokter yang dermawan. Selain itu, ia mempunyai sifat ramah terhadap siapa saja yang dikenalnya. Namun, karena kesibukanmya sebagai dokter, Tono hampir tak mempunyai waktu untuk memberi perhatian kepada Tini (Sumartini), istrinya. Tini yang merasa tidak mendapat perhatian dari suaminya, mencari kesibukan di luar rumah. Akibat kesibukan mereka, Tono dan Tini jarang mempunyai waktu bersama-sama. Hal ini menimbulkan akibat lain, mereka tldak dapat mengkomunikasikan pikiran masing-masing. Masalah-masalah yang timbul sering hanya dipikirkan sendiri-sendiri sehingga timbul kesalahpahaman yang serlng menimbulkan pertengkaran yang mewarnai rumah tangga mereka.
Pandangan Tono dan Tini juga berbeda dalam hubungan suami-istri. Tono berpendapat, tugas seorang wanita adalah mengurus anak, suami, dan segala hal yang berhubungan dengan rumah tangga. Sebaliknya, Tini menginginkan adanya persamaan hak antara pria dan wanita. Bahkan,