13/12/2009

SEPERTI BIASANYA
(Desember 2009)

gadis engkau melintas di jalan depan rumahku
pagi dan sore menghiasi pekarangan itu
walau hanya semenit berlalu
seperti biasanya

gadis ketika esok kembali hadir
rasanya ada getaran harapan yang menghujam
untuk kembali melihatmu berjalan
di depan seperti biasanya

gadis,
seperti biasanya kau lurus berjalan
tak peduli dengan tatapanku yang tajam
menghujam melihat kau yang penuh dengan keelokan

namun gadis,
seperti biasanya ku hanya mampu terpaku
di balik himpitan kayu-kayu
tak mampu menggapai semua yang mampu membuatku menjadi manusia
darimu

gadis, andai saja
aku seperti biasanya
mampu menatap engkau berjalan
di depan pekarangan itu
seperti biasanya

tapi kini,
bila ku tak mampu lagi bertahan seperti semestinya
akan berakhir seperti biasanya

terbuang di antara bambu dan kayu lapuk
terpuruk dan membusuk
menanti kejaiban menghampiri
hingga ku mampu berdiri kembali
untuk melihatmu gadis
seperti biasanya

2 komentar

maaf baru satu puisi saja yang saya muat, coba-coba...

REPLY

Sang Gerimis . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates