Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi
Kompetensi Dasar:
3.5 Mengidentifikasi informasi
teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar
dan dibaca yang didengar dan dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi teks
eksposisi (artikel ilmiah populer dari
koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.
A.
Petunjuk Siswa
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat :
1. menentukan struktur dan kebahasaan teks eksposisi dengan tepat
2. menulis teks eksposisi sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaannya
B.
Uraian Materi
1.
Struktur
Teks Eksposisi
a. Tesis berisi pengenalan
isu, masalah, ataupun pendapat penulis secara umum tentang topik yang akan
dibahas.
b. Rangkaian Argumen berisi
sejumlah pendapat atau argumen penulis sebagai penjelas tesis yang
dikemukakan sebelumnya. Di bagian ini pula dikemukakan sejumlah fakta untuk
memperkuat argumen-argumen penulis.
c. Penegasan Ulang adalah perumusan kembali
secara singkat. Bagian ini berisi penutup atau simpulan.
2.
Unsur
Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur Kebahasaan
atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan dalam
pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah
sebagai berikut.
a. Kata teknis; Kata teknis adalah kata yang berkaitan dengan bidang tertentu, misalnya internet, dunia maya, hoaks
b. Kata Rujukan; Kata yang digunakan untuk menyampaikan sumber data sebagai pendukung tesis. Contoh kalimat rujukan, misalnya Berdasarkan data …, Data WHO menyebutkan bahwa …
c. Kata-kata persuasif; Kata-kata persuasif yang digunakan, seperti hendaknya, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.
d. Pronomina; Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan pronomina nonpersona.
1) Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
2) Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
e.
Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
1) Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang
mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat berkedudukan
sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang berbentuk nomina
dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar, meja, rumah, pisau.
Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan, dll.
2) Verba (kata kerja)
Merupakan kata
yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan sifat.
Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat dari bentuknya
dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar merupakan
verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi).
Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba, dll.
Verba turunan merupakan
verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena proses morfologis
(afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur, mendarat, berlayar,
berjuang, memukul-mukul, cuci muka, mempertanggungjawabkan, dll.
3) Adjektiva (kata sifat)
Merupakan kata
yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan
binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar,
luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
4) Adverbia (kata keterangan)
Merupakan kata
yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu,
suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana,
mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
Kata leksikal (nomina,
verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam teks eksposisi di atas,
misalnya:
a) kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan
(nomina)
b) kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
c) kata optimistis (adjektif)
d) kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)
f. Konjungsi; Konjungsi dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
3. Langkah-langkah Menulis Teks Eksposisi
Terdapat beberapa langkah yang
harus kamu perhatikan agar dapat membuat teks eksposisi yang baik. Beberapa
langkah tersebut, sebagai berikut.
a.
Menentukan topik
yang akan disajikan
Langkah pertama yang harus dilakukan
saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan menentukan tema,
pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih
menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam
teks eksposisi, sebagai berikut.
1)
Data faktual, yaitu
kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang
bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
2)
Suatu analisis
atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
3)
Fakta tentang seseorang yang berpegang teguh
pada suatu pendirian.
b.
Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan
topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan
memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.
c.
Memilih data yang
sesuai dengan tema
Setelah menentukan
tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi.
Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar,
maupun wawancara langsung.
d.
Membuat kerangka
karangan
Sebelum pembuatan karangan
eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
e.
Pembahasan dengan
mengembangkan kerangka karangan
f.
Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.