Unsur-unsur Pembangun Teks Puisi
![]() |
Ilustrasi (Freepik.com) |
Kompetensi Dasar:
3.6 Mengidentifikasi unsur-unsur
pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
4.6 Menyimpulkan unsur-unsur
pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca
A.
Petunjuk Siswa :
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat :
1. Mengidentifikasi unsur-unsur puisi dengan tepat
2. Menyimpulkan unsur-unsur dalam puisi dengan tepat
B.
Uraian Materi
1.
Unsur-unsur Puisi
Puisi adalah karya
sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh
irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Puisi
mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu karya
puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan
memadatkan segala unsur bahasa.
Pada
umumnya unsur-unsur puisi dapat dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis
yakni struktur fisik dan struktur batin.
a.
Unsur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun
puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya.
1)
Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi
dengan kata, tepi kiri kanan, dan tidak memiliki pengaturan baris hingga pada
baris puisi yang tidak selalu diawali huruf besar (kapital) dan diakhiri dengan
tanda titik. Namun hal semacam ini dapat menentukan pemaknaan dari suatu puisi.
2)
Diksi: Diksi adalah pemilihat kata yang digunakan
oleh sang penyair didalam puisinya. Karena puisi bersifat memiliki bahasa yang
padat maka pemilihan kata yang sesuai dan mengandung makna harus dilakukan.
Pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan estetika
(keindahan bahasa).
3)
Imaji/Citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat
membuat pembaca/pendengar seolah-olah dapat mengindra (melihat, merasa,
mendengar, dll) sebagaiman yang dialami penulis atau penyair.
4)
Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya
imaji, Kata konkret seperti permata senja dapat berati pantai atau tempat yang
sesuai untuk melihat datangnya senja. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga
memunculkan imaji.
5)
Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang
bersifat seolah olah menghidupkan dan menimbulkan makna konotasi dengan
menggunakan bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa yang digunakan pada puisi
berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.
6)
Rima/ Ritme: Rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah
maupun akhir puisi. Ritme adalah irama yang muncul disebabkan adanya
pertentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur.
b.
Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adalah unsur
pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya.
1)
Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema
berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi.
2)
Nada dan
Suasana: Nada
berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya puisi, apakah ia ingin
bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau hanya menceritakan
sesuatu kepada pembaca. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca
puisi. Nada dan suasana saling berhubungan
karena nada dapat menimbulkan suasana. Misalnya nada menceritakan kesedihan yang
diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati dari pembaca.
3)
Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam
sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara
langsung.
c.
Menentukan makna puisi
Untuk menentukan makna puisi, dapat dilakukan dengan langkah-langkah
berikut.
1)
Membaca puisi perlahan-lahan
Sambil membaca
perlahan-lahan puisi, resapilah makna setiap kata pada puisi tersebut agar kamu
dapat merasakan hubungan emosional puisi tersebut.
2)
Membaca puisi dan menentukan makna harfiahnya
Makna harfiah disebut juga
makna denotative atau makna leksikal, yaitu makna apa adanya sesuai kamus.
3)
Membaca puisi dan menentukan makna konotasinya
Puisi terkadang
menggunakan kata-kata kias sehingga harus diketahui makna konotatifnya. Makna konotatif
adalah makna kata yang telah mendapat menambahan nilai rasa.
4)
Membaca puisi dan menemukan makna simbolnya.
Dengan mengetahui makna
simbolis, pembaca dapat mengkonkretkan kata-kata yang abstrak sehingga dapat
diketahui gambaran angannya(imaji).
5)
Menghubungkan antar makna
Setelah semua kata
ditafsirkan maknanya, baik secara denotati, konotatif, dan simbolis, hubungkan
keterkaitan antarmakna tersebut sehingg dapat disimpulkan isi puisi tersebut
secara utuh.
2.
Menyimpulkan unsur-unsur puisi
Untuk menyimpulkan pesan dalam puisi, perlu diperhatikan beberapa
hal berikut ini.
a. Pahamilah makna konotatif dan denotatif dari
kata-kata atau gabungan kata pada puisi.
b. Temukan simbol-simbol pada puisi, kemudian
hubungkan dengan kehidupan nyata.
c. Resapilah bunyi-bunyi yang ditimbulkan dari kata-kata yang diucapkan dan temukan hakikat maknanya.
d. Temukan kata-kata imaji sehingga kamu dapat melihat, mendengar, mencium, mencecap, dan merasa sebagaimana yang dirasakan oleh penyair.
x