01/04/2020

Melepas Belenggu Khayal


Palur April 2020

 

Bukan tak suka angin menerpa rambut semilir

dulu, nikmat itu kurasakan pernah

hingga semuanya menjadi akhir

oleh hujaman tajamnya anak panah

 

lembut kurasa tangan berhembus

membelai wajah yang kini semakin keriput

semakin perih darah mengucur kala kau renggut

 

kelebat lalu masih terukir di ujung pelupuk

senyum ketir terukir bersama awan yang perlahan memudar

membawa hujan yang tak jadi

 

Oh, belenggu itu terus merenggut bebasku

meski sekuat tenaga ku singkirkan rantai benci itu

apakah aku harus berdamai dengan rasa suka

atau bermusuhan dengan cinta lalu

yang terus membawa khayalku

hingga menuju gelapnya malam




 

Sang Gerimis . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates