Melepas Belenggu Khayal
Melepas Belenggu Khayal
Palur April 2020
Bukan tak suka angin menerpa rambut semilir
dulu, nikmat itu kurasakan pernah
hingga semuanya menjadi akhir
oleh hujaman tajamnya anak panah
lembut kurasa tangan berhembus
membelai wajah yang kini semakin keriput
semakin perih darah mengucur kala kau renggut
kelebat lalu masih terukir di ujung pelupuk
senyum ketir terukir bersama awan yang perlahan memudar
membawa hujan yang tak jadi
Oh, belenggu itu terus merenggut bebasku
meski sekuat tenaga ku singkirkan rantai benci itu
apakah aku harus berdamai dengan rasa suka
atau bermusuhan dengan cinta lalu
yang terus membawa khayalku
hingga menuju gelapnya malam
Palur April 2020
Bukan tak suka angin menerpa rambut semilir
dulu, nikmat itu kurasakan pernah
hingga semuanya menjadi akhir
oleh hujaman tajamnya anak panah
lembut kurasa tangan berhembus
membelai wajah yang kini semakin keriput
semakin perih darah mengucur kala kau renggut
kelebat lalu masih terukir di ujung pelupuk
senyum ketir terukir bersama awan yang perlahan memudar
membawa hujan yang tak jadi
Oh, belenggu itu terus merenggut bebasku
meski sekuat tenaga ku singkirkan rantai benci itu
apakah aku harus berdamai dengan rasa suka
atau bermusuhan dengan cinta lalu
yang terus membawa khayalku
hingga menuju gelapnya malam