10/04/2022


Ilustrasi Pembaca Berita (sumber: Freepik.com)


Kompetensi Dasar:

3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.

4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik).

 A.    Petunjuk Siswa

       Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:

  1. Menentukan Bagian-Bagian (Struktur) Teks Berita dengan tepat.
  1. Menentukan unsur  kebahasaan teks berita
  1. Menulis Teks Berita dan Menyajikannya secara Lisan

B.    Materi  Pembelajaran

1.     Struktur Berita

Teks berita mempunyai struktur yang membedakannya dengan teks lain. Berikut struktur teks berita.

a.      Judul berita

Judul berita merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan berita.

b.      Lead atau teras berita/kepala berita

Lead merupakan bagian pembuka berita dan terletak pada bagian paling atas dari sebuah berita. Pada bagian lead ini disajikan secara singkat tentang unsur 5W+1H. Lead berita adalah bagian yang sangat penting dari teks berita karena menjadi daya Tarik agar pembaca tertarik untuk membaca keseluruhan isi berita.

c.      Tubuh atau Badan Berita

Bagian tubuh berita merupakan pengembangan unsur 5W_1H yang termuat pada bagian lead. Panjang pendeknya tubuh berita dipengaruhi oleh kedalaman berita yang diinformasikan.

d.      Kaki/Ekor Berita

Kaki atau ekor berita merupakan bagian penutup berita. Sebagai bagian penutup, kaki/ekor berita merupakan bagian yang teletak paling akhir dari sebuah berita. Isi bagian kaki/ekor berita adalah simpulan dari keseluruhan berita.

2.     Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Kaidah kebahasaan merupakan kaidah atau ketentuan bagaimana suatu teks dibangun. Dengan adanya kaidah kebahasaan inilah kita dapat membedakan apakah suatu teks itu termasuk ke dalam teks berita atau bukan. Adapun ciri atau kaidah kebahasaan teks berita adalah sebagai berikut:

a.      Bahasa Baku

Teks berita merupakan ragam teks formal sehingga Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Bahasa baku disebut juga Bahasa standar, yaitu Bahasa yang memenuhi standar sebaagi Bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah.

Contoh:

No.

Penulisan yang baku

Penulisan yang Tidak Baku

1

viral

piral

2

MTs

M.T.S

3

paru-paru

paru paru

b.      Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung

Ciri-ciri kalimat langsung:

1)     Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik.

2)     Huruf pertama menggunakan huruf kapital.

3)     Kalimat petik dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca (,) koma.

4)     Kalimat langsung berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.

5)     Pola susunan (“pengiring”, “kutipan”; “kutipan”, “pengiring”; “kutipan”, “pengiring”, “kutipan”)

Contoh: “Kemudian saya ajak ngobrol, kebetulan saya suka karena produknya unik. Saya nawari untuk kerja sama dan perbaiki manajemennya,” ujar Hening melanjutkan.

Ciri-ciri kalimat tidak langsung

1)     Tidak menggunakan tanda petik

2)     Terdapat perubahan kata ganti orang.

3)     Biasanya digunakan konjungsi “bahwa”

Contoh: Meski tak terlalu asing dengan dunia olahraga karena anak-anaknya ikut kegiatan olahraga, Mona Ratuliu mengaku bahwa ini adalah pertama kalinya dia berinteraksi secara langsung dengan olahraga disabilitas.

c.      Verba mental atau kata kerja mental

Verba mental adalah verba yang berhubungan dengan mental manusia, sehingga tidak nampak. Oleh karena itu, verba mental berhubungan dengan (1) persepsi seperti pada kata kerja merasa, (2) afeksi seperti pada kata kerja suka, khawatir, takut, dan (3) kognisi seperti pada kata kerja berpikir, mengingat, mengerti.

Contoh dalam kalimat:

Dia mengatakan bahwa keterlibatan di gelaran Asian Para Games 2018 sangat bagus untuk mengasah kepekaan sosial.

d.    Verba material

verba material adalah verba yang menunjukkan tindakan fisik seperti memukul, berlari, menanam, menulis, dll. Salah satu ciri dari verba material adalah adanya aktor (wajib) dan atau sasaran (tidak harus).

Contoh dalam kalimat:

Pada laga yang berlangsung 1 jam dan 13 menit tersebut, Jonatan bekerja keras menaklukan sang lawan dari Chinese Taipe, Chaun Tien Chen.

e.    Konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian, sejak, setelah, awalnya, demi, hingga, sambal, ketika, dll.

Contoh dalam kalimat:

Ketika itu, Duta yang mengenakan seragam Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tafakur menyaksikan petugas di depannya menghitung koin.

f.     Fungsi Keterangan

Salah satu unsur kelengkapan berita adalah di mana (where), kapan (when), bagaimana (how), mengapa (why). Jika unsur-unsur tersebut dituangkan dalam kalimat berita, akan menjadi fungsi keterangan. Fungsi keterangan adalah kata yang menerangkan kata sebelumnya atau sesudahnya.

Contoh dalam kalimat:

Eka mendaftar sekolah di MAN 1 Kota Magelang dengan uang koin senilai Rp1 juta.

Fungsi setiap kata atau gabungan kata dalam kalimat di atas dapat diuraikan sebagai berikut.

Kalimat

Eka

mendaftar

sekolah

di MAN 1 Kota Malang

dengan uang koin senilai Rp1 juta

Fungsi

S

P

PEL

K1

K2

S         = subjek

P         = predikat

PEL    = pelengkap

K         = keterangan

g.    Verba Pewarta

Verba pewarta adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu percakapan. Verba pewarta ini menjadi salah satu ciri kebahasaaan yang ada dalam teks berita.

Contoh dalam kalimat:

Banyak sekali media yang memberitakan peristiwa terjadinya kecelakaan di Mina, Arab Saudi ketika sedang pelaksanaan ibadah haji.

 

3.     Menyajikan Data dan Informasi dalam bentuk Berita

Berita disusun berdasarkan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan data atau informasi yang diperoleh jurnalis atau reporter di lapangan. Berita disusun secara sistematis.

  1. Langkah Menyusun berita
  1. Menyunting teks berita

1)    Menentukan peristiwa atau kejadian yaitu peristiwa-peristiwa aktual.

2)    Mencari sumber berita, yakni dengan menemukan tokoh yang dapat memberitahukan informasi tentang peristiwa tersebut.

3)    Mendatangi sumber berita, yakni dengan melakukan wawancara untuk memperoleh fakta tentang suatu kejadian.

4)    Mencatat hal-hal penting atau fakta dengan dipandu 5W+1H.

5)    Penyusunan berita, yakni mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks berita yang utuh dengan memerhatikan struktur dan kaidah-kaidahnya.

Setelah Menyusun teks berita tersebut harus disunting. Berita yang disajikan harus bebas dari kesalahan isi dan kebahasaan. Berikut aspek yang harus diperhatikan dalam menyunting teks berita.

1)    Kebenaran isi berita yang didukung fakta-fakta.

2)    Kelengkapan isi berita yakni terdapat unsur-unsur berita (5W+1H).

3)    Struktur teks berita, yakni susunannya dimulai dari teras berita, tubuh berita, dan kaki berita.

4)    Penggunaan Bahasa terkait dengan kefektifan kalimat, kebakuan kata, dan ketepatan ejaan serta tanda baca.



Sang Gerimis . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates