Struktur dan Kebahasaan Teks Berita
![]() |
Ilustrasi Pembaca Berita (sumber: Freepik.com) |
Kompetensi Dasar:
3.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang didengar dan dibaca.
4.2 Menyajikan data dan informasi dalam bentuk berita secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan (lafal, intonasi, mimik, dan kinesik).
A. Petunjuk Siswa
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik dapat:
- Menentukan Bagian-Bagian (Struktur) Teks Berita dengan tepat.
- Menentukan unsur kebahasaan teks berita
- Menulis Teks Berita dan Menyajikannya secara Lisan
B. Materi Pembelajaran
1. Struktur Berita
Teks
berita mempunyai struktur yang membedakannya dengan teks lain. Berikut struktur
teks berita.
Judul berita merupakan kata kunci yang
mewakili keseluruhan berita.
b.
Lead atau teras berita/kepala berita
Lead merupakan bagian pembuka berita dan
terletak pada bagian paling atas dari sebuah berita. Pada bagian lead ini
disajikan secara singkat tentang unsur 5W+1H. Lead berita adalah bagian
yang sangat penting dari teks berita karena menjadi daya Tarik agar pembaca
tertarik untuk membaca keseluruhan isi berita.
c.
Tubuh atau Badan Berita
Bagian tubuh berita merupakan pengembangan
unsur 5W_1H yang termuat pada bagian lead. Panjang pendeknya tubuh berita
dipengaruhi oleh kedalaman berita yang diinformasikan.
d.
Kaki/Ekor Berita
Kaki atau ekor berita merupakan bagian
penutup berita. Sebagai bagian penutup, kaki/ekor berita merupakan bagian yang
teletak paling akhir dari sebuah berita. Isi bagian kaki/ekor berita adalah
simpulan dari keseluruhan berita.
2. Kaidah Kebahasaan Teks Berita
Kaidah kebahasaan merupakan
kaidah atau ketentuan bagaimana suatu teks dibangun. Dengan adanya kaidah
kebahasaan inilah kita dapat membedakan apakah suatu teks itu termasuk ke dalam
teks berita atau bukan. Adapun ciri atau kaidah kebahasaan teks berita adalah
sebagai berikut:
a. Bahasa Baku
Teks berita merupakan ragam teks formal sehingga Bahasa yang
digunakan adalah bahasa baku. Bahasa baku disebut juga Bahasa standar, yaitu Bahasa
yang memenuhi standar sebaagi Bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah.
Contoh:
No. |
Penulisan yang baku |
Penulisan yang Tidak Baku |
1 |
viral |
piral |
2 |
MTs |
M.T.S |
3 |
paru-paru |
paru paru |
b. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung
Ciri-ciri kalimat langsung:
1)
Kalimat langsung ditandai dengan tanda petik.
2)
Huruf pertama menggunakan huruf kapital.
3)
Kalimat petik dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda
baca (,) koma.
4)
Kalimat langsung berupa dialog berurutan, harus menggunakan
tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
5)
Pola susunan (“pengiring”, “kutipan”; “kutipan”, “pengiring”;
“kutipan”, “pengiring”, “kutipan”)
Contoh: “Kemudian saya ajak ngobrol, kebetulan saya suka
karena produknya unik. Saya nawari untuk kerja sama dan perbaiki manajemennya,”
ujar Hening melanjutkan.
Ciri-ciri kalimat tidak langsung
1)
Tidak menggunakan tanda petik
2)
Terdapat perubahan kata ganti orang.
3)
Biasanya digunakan konjungsi “bahwa”
Contoh: Meski tak terlalu asing dengan dunia olahraga
karena anak-anaknya ikut kegiatan olahraga, Mona Ratuliu mengaku bahwa ini
adalah pertama kalinya dia berinteraksi secara langsung dengan olahraga
disabilitas.
c. Verba mental atau kata kerja mental
Verba mental adalah verba yang berhubungan dengan mental
manusia, sehingga tidak nampak. Oleh karena itu, verba mental berhubungan
dengan (1) persepsi seperti pada kata kerja merasa, (2) afeksi seperti pada
kata kerja suka, khawatir, takut, dan (3) kognisi seperti pada kata
kerja berpikir, mengingat, mengerti.
Contoh dalam
kalimat:
Dia mengatakan bahwa keterlibatan di gelaran Asian Para
Games 2018 sangat bagus untuk mengasah kepekaan sosial.
d. Verba material
verba material adalah verba yang menunjukkan tindakan fisik
seperti memukul, berlari, menanam, menulis, dll. Salah
satu ciri dari verba material adalah adanya aktor (wajib) dan atau sasaran
(tidak harus).
Contoh dalam kalimat:
Pada laga yang berlangsung 1 jam dan 13 menit tersebut,
Jonatan bekerja keras menaklukan sang lawan dari Chinese Taipe, Chaun Tien
Chen.
e. Konjungsi temporal atau penjumlahan, seperti kemudian,
sejak, setelah, awalnya, demi, hingga, sambal, ketika, dll.
Contoh dalam kalimat:
Ketika
itu, Duta yang mengenakan
seragam Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tafakur menyaksikan petugas di depannya
menghitung koin.
f.
Fungsi Keterangan
Salah satu unsur kelengkapan berita adalah di mana
(where), kapan (when), bagaimana (how), mengapa (why). Jika unsur-unsur
tersebut dituangkan dalam kalimat berita, akan menjadi fungsi keterangan. Fungsi
keterangan adalah kata yang menerangkan kata sebelumnya atau sesudahnya.
Contoh dalam kalimat:
Eka mendaftar sekolah di MAN 1 Kota Magelang dengan uang
koin senilai Rp1 juta.
Fungsi setiap kata atau gabungan kata dalam kalimat di atas dapat diuraikan sebagai berikut.
Kalimat | Eka | mendaftar | sekolah | di MAN 1 Kota Malang | dengan uang koin senilai Rp1 juta |
Fungsi | S | P | PEL | K1 | K2 |
S = subjek
P = predikat
PEL = pelengkap
K = keterangan
g.
Verba Pewarta
Verba pewarta adalah kata
yang digunakan untuk menunjukkan suatu percakapan. Verba pewarta ini menjadi
salah satu ciri kebahasaaan yang ada dalam teks berita.
Contoh dalam kalimat:
Banyak sekali media yang
memberitakan peristiwa terjadinya kecelakaan di Mina, Arab Saudi ketika sedang
pelaksanaan ibadah haji.
3.
Menyajikan Data dan Informasi dalam bentuk Berita
Berita disusun berdasarkan data atau informasi
yang diperoleh berdasarkan data atau informasi yang diperoleh jurnalis atau
reporter di lapangan. Berita disusun secara sistematis.
- Langkah Menyusun berita
- Menyunting teks berita
1)
Menentukan peristiwa atau kejadian yaitu peristiwa-peristiwa aktual.
2)
Mencari sumber berita, yakni dengan menemukan tokoh yang dapat memberitahukan
informasi tentang peristiwa tersebut.
3)
Mendatangi sumber berita, yakni dengan melakukan wawancara untuk
memperoleh fakta tentang suatu kejadian.
4)
Mencatat hal-hal penting atau fakta dengan dipandu 5W+1H.
5)
Penyusunan berita, yakni mengembangkan catatan itu menjadi sebuah teks
berita yang utuh dengan memerhatikan struktur dan kaidah-kaidahnya.
Setelah Menyusun teks berita tersebut harus disunting. Berita yang disajikan
harus bebas dari kesalahan isi dan kebahasaan. Berikut aspek yang harus
diperhatikan dalam menyunting teks berita.
1)
Kebenaran isi berita yang didukung fakta-fakta.
2)
Kelengkapan isi berita yakni terdapat unsur-unsur berita (5W+1H).
3)
Struktur teks berita, yakni susunannya dimulai dari teras berita, tubuh
berita, dan kaki berita.
4)
Penggunaan Bahasa terkait dengan kefektifan kalimat, kebakuan kata, dan
ketepatan ejaan serta tanda baca.