10/04/2022

Ilustrasi (Freepik.com)


 Kompetensi Dasar:

3.6  Mengidentifikasi unsur-unsur pembangun teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca.

4.6  Menyimpulkan unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca

 

A.           Petunjuk Siswa   :

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :

1.     Mengidentifikasi unsur-unsur puisi dengan tepat

2.     Menyimpulkan unsur-unsur dalam puisi dengan tepat

 

B.           Uraian Materi

1.     Unsur-unsur Puisi

Puisi adalah karya sastra hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, penyusunan lirik dan bait, serta penuh dengan makna. Puisi mengutamakan bunyi, bentuk dan juga makna yang hendak disampaikan. Suatu karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam, makna diungkapkan dengan memadatkan segala unsur bahasa.

Pada umumnya unsur-unsur puisi dapat dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis yakni struktur fisik dan struktur batin.

a.      Unsur Fisik Puisi

Struktur fisik puisi adalah unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau nampak dalam bentuk susunan kata-katanya.

1)     Tipografi: Tipografi merupakan bentuk puisi yang dipenuhi dengan kata, tepi kiri kanan, dan tidak memiliki pengaturan baris hingga pada baris puisi yang tidak selalu diawali huruf besar (kapital) dan diakhiri dengan tanda titik. Namun hal semacam ini dapat menentukan pemaknaan dari suatu puisi.

2)     Diksi: Diksi adalah pemilihat kata yang digunakan oleh sang penyair didalam puisinya. Karena puisi bersifat memiliki bahasa yang padat maka pemilihan kata yang sesuai dan mengandung makna harus dilakukan. Pemiilihan kata dilakukan dengan mempertimbangkan irama, nada, dan estetika (keindahan bahasa).

3)     Imaji/Citraan merupakan kata atau susunan kata yang dapat membuat pembaca/pendengar seolah-olah dapat mengindra (melihat, merasa, mendengar, dll) sebagaiman yang dialami penulis atau penyair.

4)     Kata Konkret: kata konkret adalah kata yang memungkinkan terjadinya imaji, Kata konkret seperti permata senja dapat berati pantai atau tempat yang sesuai untuk melihat datangnya senja. Kata konkret bersifat imajinatif sehingga memunculkan imaji.

5)     Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan penggunaan bahasa yang bersifat seolah olah menghidupkan  dan menimbulkan makna konotasi dengan menggunakan bahasa figuratif. Umumnya gaya bahasa yang digunakan pada puisi berbentuk majas seperti majas metafora, simile, anafora, paradoks dan lain sebagainya.

6)     Rima/ Ritme: Rima adalah persamaan bunyi di awal, tengah maupun akhir puisi. Ritme adalah irama yang muncul disebabkan adanya pertentangan atau pergantian bunyi tinggi rendah secara teratur.

b.      Struktur Batin Puisi

Struktur batin puisi adalah unsur pembangun puisi yang tidak tampak langsung dalam penulisan kata-katanya.

1)     Tema: Tema merupakan unsur utama pada puisi karena tema berkaitan erat dengan makna yang dihasilkan dari suatu puisi.

2)     Nada dan Suasana: Nada berkaitan dengan sikap penyair terhadap pembacanya puisi, apakah ia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca. Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Nada dan suasana saling berhubungan karena nada dapat menimbulkan suasana. Misalnya nada menceritakan kesedihan yang diciptakan penyair dapat menimbulkan suasana iba hati dari pembaca.

3)     Amanat: Amanat merupakan pesan yang terkandung didalam sebuah puisi. Amanat dapat ditemukan dengan memaknai puisi tersebut secara langsung.

 

c.      Menentukan makna puisi

Untuk menentukan makna puisi, dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.

1)    Membaca puisi perlahan-lahan

Sambil membaca perlahan-lahan puisi, resapilah makna setiap kata pada puisi tersebut agar kamu dapat merasakan hubungan emosional puisi tersebut.

2)    Membaca puisi dan menentukan makna harfiahnya

Makna harfiah disebut juga makna denotative atau makna leksikal, yaitu makna apa adanya sesuai kamus.

3)    Membaca puisi dan menentukan makna konotasinya

Puisi terkadang menggunakan kata-kata kias sehingga harus diketahui makna konotatifnya. Makna konotatif adalah makna kata yang telah mendapat menambahan nilai rasa.

4)    Membaca puisi dan menemukan makna simbolnya.

Dengan mengetahui makna simbolis, pembaca dapat mengkonkretkan kata-kata yang abstrak sehingga dapat diketahui gambaran angannya(imaji).

5)    Menghubungkan antar makna

Setelah semua kata ditafsirkan maknanya, baik secara denotati, konotatif, dan simbolis, hubungkan keterkaitan antarmakna tersebut sehingg dapat disimpulkan isi puisi tersebut secara utuh.

2.     Menyimpulkan unsur-unsur puisi

Untuk menyimpulkan pesan dalam puisi, perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini.

a.      Pahamilah makna konotatif dan denotatif dari kata-kata atau gabungan kata pada puisi.

b.      Temukan simbol-simbol pada puisi, kemudian hubungkan dengan kehidupan nyata.

c.      Resapilah bunyi-bunyi yang ditimbulkan dari kata-kata yang diucapkan dan temukan hakikat maknanya.

d.   Temukan kata-kata imaji sehingga kamu dapat melihat, mendengar, mencium, mencecap, dan merasa sebagaimana yang dirasakan oleh penyair.

x

Sang Gerimis . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates