Teks Eksposisi: Ciri, Pola, dan Cara Menyimpulkan
![]() |
(Sumber gambar: Freepik.com) |
Kompetensi Dasar:
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah) yang didengar dan dibaca yang didengar dan dibaca.
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan majalah) yang diperdengarkan dan dibaca.
A. Petunjuk Siswa :
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
- Mengidentifikasi informasi dalam teks eksposisi yang dibaca/didengar dengan tepat
- Menyimpulkan isi teks eksposisi yang dibaca/didengar dengan tepat
B. Uraian Materi
1.
Ciri Teks
Eksposisi
Teks eksposisi adalah rangkaian kata dalam kalimat yang bermaksud
menyampaikan, menerangkan, memaparkan, dan menjelaskan sesuatu hal dalam
kalimat secara tepat, terperinci dan objektif. Pada umumnya kita dapat
menemukan penggunaan teks eksposisi pada karya tulis ilmiah, makalah, skripsi,
artikel tutorial dan literatur lainnya.
Ciri-ciri
teks eksposisi antara lain:
a. Teks eksposisi berusaha menjelaskan pokok persoalan secara objektif, tidak ada unsur subjektif dan emosional. Penulis tidak berusaha membangkitkan emosi pembaca.
b. Teks eksposisi ditulis dengan gaya penulisan informatif, uraian objek jelas. Penulis teks eksposisi ingin menambah pengetahuan pembaca dan memberi informasi sejelas-jelasnya.
c. Teks eksposisi memuat fakta. Fakta tersebut dipakai sebagai penyumbang utama dalam membuat rumusan agar informasi yang disampaikan lebih konkret.
d. Teks eksposisi memiliki tujuan ingin memberi penjelasan atau keterangan. Penjelasan akan makin menarik jika disertai gambar, denah, dan angka-angka.
2.
Unsur-unsur teks
eksposisi
Teks eksposisi
dibentuk oleh dua unsur utama yakni gagasan dan fakta.
a. Gagasan adalah pedapat yang dikemukan. Isinya berupa penyataan
komentar.
b. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan;
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta berfungsi untuk memperkuat gagasan
sehingga diharapkan informasi tersebut lebih meyakinkan khalayak atau pembaca.
3.
Pola
pengembangan teks eksposisi
a. Pola Umum-Khusus (Deduktif)
Pola ini disusun
dengan cara mendahulukan kesimpulan pada bagian awal. Gagasan utama terletak
pada bagian kesimpulan dengan fakta, bukti, atau contoh melalui gagasan-gagasan
pendukungnya.
Contoh:
Kebersihan lingkungan
merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya debu, sampah, dan
bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan
masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan
lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Sumber: www.bulelengkab.go.id
b. Pola Khusus-Umum
Pola ini diawali dengan cara
menguraiakan fakta, bukti, atau alas an sebagai gagasan penjelas pada awal
paragraf. Sedangkan, bagian kesimpulan yang berisi gagasan utama ada pada
bagian akhir.
Contoh:
Kebersihan
lingkungan sekolah adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sekolah
dan merupakan faktor yang sangat penting dalam meraih keberhasilan dalam proses
belajar mengajar. Kebersihan lingkungan sekolah akan lebih menjamin kebersihan
seseorang dan menyehatkan. Kebersihan tidak sama dengan kemewahan, kebersihan
adalah usaha manusia agar lingkungan sekolah tetap sehat terawat secara
berkesinambungan.
Sumber: https://www.bindoline.com/teks-eksposisi-menjaga-kebersihan-lingkungan-sekolah-2/
c. Pola ilustrasi
Pola
ini disusun dengan menyajikan gagasan utama berupa ilustrasi-ilustrasi konkret
yang berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat berupa contoh, ilustrasi, atau
gambaran.
Contoh:
Sebenarnya,
kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat dari
berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintas di jalan raya.
Sepeda
motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai
membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan sandang,
pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga masyarakat yang
membangun tempat tinggal yang permanen.
Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-paragraf-eksposisi/
d. Pola perbandingan
Pola
ini disusun dengan menyajikan gagasan utama dengan cara membandingkan dengan
hal lain yang memiliki suatu kesamaan tertentu.
Contoh:
Tema
lagu anak-anak zaman dulu lebih bervariasi dan mengandung pesan-pesan pendidikan
yang bermanfaat bagi perkembangan mental-psikologis anak jika dibandingkan
dengan lagu anak-anak masa kini.Anak-anak zaman dulu telah belajar tentang
kebesaran Tuhan (Pelangi), alam sekitar (Lihat Kebunku), kasih sayang (Oh, Ibu
dan Ayah), transportasi (Tamasya), dan pendidikan (Lihatlah Kawan) melalui
lagu-lagu tersebut. Lagu tersebut mampu mendatangkan kegembiraan juga
memperluas wawasan pengetahuan anak-anak. Dibandingkan dengan lagu-lagu lama,
lagu anak-anak zaman sekarang kurang memiliki variasi tema. Lagu-lagu tersebut
kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan pada diri anak dan lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya
bersifat temporer karena mengikuti perubahan selera pasar. Unsur kesamaan yang
masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta lagu masih
berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti
kehidupan anak-anak itu sendiri.
Sumber:
https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-paragraf-eksposisi/
4. Menyimpulkan Isi Paragraf Teks Eksposisi
Menyimpulkan isi teks mudah dilakukan jika kita tahu caranya. Berikut
ini adalah cara atau langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyimpulkan
isi teks dengan benar:
a. Membaca paragraf
Jika kita akan menyimpulkan suatu paragraf, sebaiknya kita
mengerti isi dari paragraf tersebut terlebih dahulu. Caranya adalah dengan
membaca seluruh isi paragraf.
b. Menentukan kalimat utama
Setelah membaca paragraf tersebut, tentukanlah kalimat utamanya.
Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah paragraf.
Kalimat utama merupakan kalimat pertama atau terakhir dari suatu paragraf.
Gagasan utama adalah pikiran utama atau inti dari sebuah paragraf. Dengan menentukan
kalimat utama, kita dapat menyimpulkan isi suatu paragraf.
c. Membuat kesimpulan
Setelah menentukan inti dari paragraf, susunlah kalimat dengan
baik agar dapat menjadi sebuah kesimpulan yang benar.
Untuk membuat suatu kesimpulan lebih baik dan dapat dimengerti,
ada beberapa kriteria atau syarat dalam penulisan kesimpulan:
-
Kesimpulan berupa
hasil analisis dari paragraf yang sudah dibaca.
-
Kesimpulan menggambarkan
isi dari paragraf.
-
Kesimpulan hanya
berisi hal-hal yang ada di paragraf.